Oleh : Suyono Sugondo
Yogyakarta – Desa Wisata Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY) berhasil masuk 28 besar lomba desa wisata nasional. Dan harus bersaing dengan puluhan Desa Wisata lain di berbagai daerah di Indonesia, yang telah memiliki brand cukup terkenal.
Seperti, Mendoyo Jembrana Bali, Sambirejo Kabupaten Sleman, Desa Wisata Dadapan, Kabupaten Pacitan, Jatim, kemudian Desa Wisata Bawuran, Kabupaten Bantul, Desa Wisata Hegamurti, Bekasi, lalu ada Desa Wisata Kebonmanggu Sukabumi, Desa Wisata Apar, Pariaman Utara, Pariaman, Desa Wisata Majale Bantaragung, Majalengka.
Analis Ekonomi Dinas pariwisata Kulonprogo, Ari Waspodo, Jumat ( 4/10) mengatakan, meski masih berada di 28 besar nasional, namun peringkat ini sudah sangat bagus karena jumlah desa wisata di Indonesia jumlahnya ribuan.
“Maka sudah saatnya, semua komponen pariwisata di Kabupaten Kulonprogo, harus percaya diri bahwa sebenarnya kita ini memiliki potensi yang besar, memiliki nilai ekonomis yang potensial dan harus bangkit karena modal keindahan alam itu tidak dimiliki semua daerah lho,” katanya, Jumat ( 4/10).
Sesuai jadual Tim Verifikasi akan melakukan penilaian antara tanggal 9 -25 Oktober 2019 mendatang.
Ada beberapa hal yang akan dinilai, yakni Tim Verifikasi akan melakukan penilaian 9 sampai 25 Oktober 2019, mendatang.
Ada empat hal yang dinilai yakni branding, advertising dan selling, lalu sumber daya manusianya yang ada, produk wisata, atraksi, maneitas, dan aksesibilitas. Point terakhir ini tentu menjadi hal yang harus diperhatikan serius oleh pelaku wisata Kabupaten Kulonprogo, tentu dengan dukungan pemerintah.
Pengembangan Desa Wisata Jatimulyo, Kulonprogo menurut Ari Waspodo, merupakan program pengembangan wisata kerjasama antara BUMDES Jatimulyo dan Desa Wisata Jatimulyo. Untuk Desa Wisata didampingi Dinas Pariwisata Kulonprogo, BUMDES dibimbing Dinas Penanaman Modal Daerah, Dalduk dan Keluarga Berencana Kulonprogo. (sug)
(jogjainside.com)